2013/07/31

PRIMA TRANS - RENT A CAR

PRIMA TRANS - RENT A CAR

Kantor Pusat :
Jln Perintis Kemerdekaan - BTP Blok.A No.620A
Biringkanaya - Makassar

Kantor Administrasi :
Jln. Adhyaksa Baru Ruko Zamrud II Blok. J No.18 
Panakukang - Makassar Fax. 0411-4662226
Tlp.0411-5246917 / Hp.082349775555 / 08114135711 (24 Jam)
Blackberry : 296C4F1E
Email : admin@rentalmobilmakassar.net
Sulawesi Selatan-Indonesia

Keunggulan Jasa Rental Mobil "PRIMA TRANS"

CV Prima Trans Rentcar sebagai penyedia jasa rental mobil di Makassar selalu berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dari waktu ke waktu.

Maka dari itu, manajemen kami selalu mengadakan perbaikan-perbaikan secara berkala di internal perusahaan agar kami bisa mengevaluasi sampai sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan-pelanggan kami. Setiap masukan dan komplain sekecil apapun dari pelanggan akan kami kelola secara profesional sebagai bahan analisa progress kinerja perusahaan sewa mobil kami, agar menjadi yang terdepan dalam pelayanan di kota Makassar. Itulah yang membedakan kami dengan perusahaan rental mobil lainnya.

Alhamdulillah, sampai sejauh ini banyak pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan kami dan menjadi 'pelanggan tetap' dengan melakukan repeat booking apabila mereka kembali membutuhkan layanan jasa sewa mobil kami.

Berikut alasan pelanggan memilih perusahaan rental mobil kami :

1. Rekomendasi dan Solusi terbaik

  • Didukung oleh tim manajemen perusahaan di bidang jasa transportasi dan pariwisata. Kami selalu berupaya untuk memberikan rekomendasi dan solusi terbaik untuk berbagai kebutuhan penyewaan mobil Anda
2. Pengemudi Berpengalaman dan Ramah
  • Pengemudi yang berpengalaman dan mengetahui rute-tute perjalanan baik di Makassar maupun di luar kota, dan dilengkapi tour guide yang menguasai bahasa Inggris, France, Italia, dan Spanyol yang profesional di bidangnya dengan attitude yang ramah dan menyenangkan
3. Mobil Baru
  • Armada kami terdiri dari berbagai jenis mobil baru dan mobil yang usianya kurang dari 3 tahun. Kami senantiasa melakukan perawatan secara berkala guna memastikan kondisi yang prima untuk semua kendaraan kami
4. Mobil Pengganti
  • Pelayanan kami dilengkapi oleh fasilitas mobil pengganti dimana jika terjadi kerusakan terhadap kendaraan yang disewa maka kami akan menyediakan mobil pengganti (syarat dan ketentuan berlaku)
5. Harga Kompetitif
  • Harga yang kompetitif dan memberikan nilai lebih bagi uang sewa mobil yang Anda keluarkan. Karena kami selalu berkomitmen memberikan kenyamanan di setiap perjalanan Anda
Dengan keunggulan jasa rental mobil yang kami uraikan diatas, semoga menjadi bahan pertimbangan Anda agar menjadikan kami sebagai pilihan utama untuk setiap kebutuhan sewa mobil dan transportasi Anda.

Bacukiki Tempo Doeloe

Bacukiki merupakan pelabuhan dan bandar perdagangan kesohor di  nusantara  pada abad ke-15 dan 16. Dengan posisinya tersebut, ia menjadi rebutan  kerajaan di Sulawesi. Tercatat beberap kerajaan yang pernah menaklukkan Bacukiki yakni Kerajaan Wajo, Gowa dan Bone dan Kerajaan Siang (Pangkajene).

Saat Bacukiki dikuasai Kerajaan Gowa dibawah kepemimpinan Raja Gowa X Tunipalangga (1546 – 1565), banyak rakyat Bacukiki dipindahkan ke Gowa, termasuk orang-orang Melayu yang sudah mendirikan perwakilan usaha di Bacukiki. Dan itulah asal mula banyak pemukim Melayu di Makassar (Gowa).

Dari sana, datu Bakke diharapkan meneruskan perjalanan ke Tamparang (Ajatapparang). Mendengar berita ini, membuat Arung Palakka murka. Belanda berdalih bahwa ia hanya mengirimkan satu kapal ke Bacukiki, karena kebetulan VOC berniat mengembangkan perdagangan di Ajatapparang.

Demikian sekilas gambaran Bacukiki masa lalu yang ditulis oleh Leonard Andaya dalam bukunya “ The Heritage of Arung Palakka”, berdasarkan studi ilmiahnya dari berbagai sumber yang masih tersimpan di negeri Belanda.

Sekarang ini telah masyarakat Bacukiki berkembang seiring perkembangan Kota Parepare. Mereka tetap eksis meski Parepare sekarang lebih banyak dihuni kaum pendatang dari berbagai daerah di tanah air.

Kecamatan Bacukiki telah dimekarkan menjadi dua kecamatan yakni Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat.Kecamatan Bacukiki meliputi empat kelurahan yakni Lompoe,Watang Bacukiki, Lemoe dan Galung Maloang. Sementara Bacukiki Barat meliputi wilayah Lumpue,Sumpang Minangae, Cappa Galung, Kampung Baru, Bumi Harapan dan Tiro Sompe.

(Sumber : Parepare Lebih Indah dari Monte Carlo/A.Makmur Makka)

Saat Gowa ditaklukkan oleh Arung Palakka dari Bone, maka otomatis Bacukiki menjadi daerah taklukannya juga. Arung Palakka memerangi Datu Bakke (Wajo) dan meminta Datu Bakke menyerah. Belanda yang merasa punya peluang membantu  Datu Bakke menawarkan bantuan kepadanya untuk mengevakuasinya  dengan tiga kapal dari pelabuhan Bacukiki.

Nennu-Nennu, Dadara Balanda, Beppa Pute

Beppa Pute, Dadar Belanda dan Nennu-Nennu selalu disajikan secara bersamaan pada perayaan adat kalangan istana kerajaan-kerajaan Bugis, khususnya pada acara pernikahan. Ketiga jenis kue tradisional yang terbuat dari tepung beras, gula pasir, pije putih ini diharapkan dapat membawa berkah dari Allah SWT, seperti murah rejeki, keselamatan, juga harapan akan terwujudnya keluarga sakinah mawaddah warrahmah bagi kedua mempelai.


Tari Jeppeng Khas Parepare Makassar

Di Parepare, Sulawesi Selatan, ada sebuah seni tari yang biasa disebut dengan istilah jeppeng. Tarian tersebut di bawa oleh para saudagar Arab ke Indonesia, sejak abad ke enam belas, dan hingga kini tarian ini masih di pertahankan oleh masyarakat setempat. Jeppeng sendiri memiliki makna ungkapan yang berarti pergaulan.
Jeppeng adalah tarian khas padang pasir yang di bawa oleh para saudagar Arab, yang kala itu masuk ke daerah Bugis Makassar di abad ke enam belas. Tarian ini biasa dilakukan warga Parepare, Sulawesi Selatan, untuk menyambut tamu undangan dan mempererat hubungan silaturrahmi antarwarga, serta di pakai untuk mengisi acara-acara yang bernuansa kegembiraan, misalnya pengantin, khitanan dan syukuran kelahiran bayi. Karena jeppeng memiliki arti sebagai tarian pergaulan dan kegembiraan.

Tarian ini biasanya di iringi musik yang bernuansa padang pasir, dan masih satu bagian dari jenis tari zapin yang di kenal di berbagai wilayah di Indonesia. hanya yang berbeda dari tarian ini adalah, pakaian khas Bugis, yakni songko to Bone dan sarung sabbe. Serta peserta tari yang rata-rata masih tergolong remaja ini, membuat varisai gerakan badan. Jika di nikmati memiliki ke unikan tersendiri. Tarian semacam ini di Parepare , Sulawesi Selatan masih dipertahankan. Berbagai sanggar yang melatih tarian ini masih cukup
banyak.

Para penari yang masih tergolong anak-anak ini, selain pentas di tingkat lokal, mereka juga pernah di undang pentas di tingkat internasional seperti di johor, Malaysia. Penampilan tim tari asal kota Parepare ini, mewakili Sulawesi Selatan dalam sebuah vestival tari, bersama lima tim lainnya dari beberapa kota di Indonesia. Para anak-anak ini mengaku tingkat kesulitan pada tarian ini adalah keserasian dan kekompakan nantar penari dan umumnya peserta tari hanya empat sampai enam orang.

Sementara itu untuk menguasai tarian jenis ini tidak memakan waktu cukup lama, jika rutin latihan, hanya memakan waktu dua minggu namun jika tidak maka akan memakan waktu berbulan-bulan.para seniman tari jeppeng berharap agar kesenian tersebut bisa diteruskan oleh generasi muda. jangan sampai, tarian jeppeng hanya menyisakan cerita di tanah Bugis.

Waterboom Parepare Padat Pengunjung

PAREPARE – Wahana rekreasi Waterboom Parepare, Minggu (24/6), atau menjelang hari pertama liburan sekolah dipadati pengunjung. Pengelola memperkirakan jumlah pengunjung mencapai ribuan orang, baik yang dari Kota Parepare sendiri maupun yang datang dari daerah tetangga.

Pengelola Waterboom Parepare, Ferry, menjelaskan, wahana yang dioperasikan pada tahun 2010 itu tergolong lengkap. Selain memiliki tiga luncuran dengan tingkat ketinggian yang berbeda-beda dan kolam renang yang representatif, wahana pemandian ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung yang semakin memanjakan pengunjungnya.

Dan dalam waktu dekat ini, katanya, pihaknya akan mendatangkan satu lagi permainan baru  untuk anak-anak yaitu permainan  Jet Coaster, yaitu salah satu permainan anak-anak yang bisa mengangkat dan berputar.
Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki adalah adanya ketersediaan puluhan gasebo-gasebo. Pengunjung dapat bersantai bersama keluarganya sambil menikmati pertunjukan musik pada hari-hari libur atau sekedar duduk-duduk di lokasi waterboom ini.

Ada juga kolam khusus disertai luncur-luncuran untuk anak-anak. Terdapat pula tribun mini untuk menyaksikan aktifitas pengunjung di kolam maupun di luncur-luncuran.
Bagi pengunjung dari kalangan Muslim juga tidak perlu khawatir jika hendak berlama-lama hingga waktu shalat tiba karena disediakan pula musholah yang cukup luas menampung jamaah.

Lebih lanjut Ferry mengatakan bahwa dalam mengelola tempat wisata seperti Waterboom ini ia mengedepankan faktor kenyamanan dan keamanan. Setiap saat harus memberi perhatian pada pengunjung lewat microfon yang terdengar pada  semua tempat di lokasi yang luasnya kurang lebih 3.500 meter persegi ini.

Informasi peringatan untuk orang tua agar tetap memperhatikan anaknya saat berenang atau bermain, kedalaman kolam untuk orang dewasa dan anak-anak, serta aturan pada pria agar tidak memakai baju saat turun berenang kecuali pakaian mandi.

Untuk menikmati semua fasilitas yang tersedia, pengunjung hanya dipungut retribusi sebanyak Rp 15.000 per orang untuk orang dewasa, sedangkan bagi anak-anak cukup Rp 10.000. Bagi rombongan dengan jumlah 30 orang akan dibebaskan pembayaran dua orang.

Fort Rotterdam Makassar

Fort Rotterdam Makassar
Fort Rotterdam, Makassar. Sumber foto: www.sulses.go.id
Fort Rotterdam ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Benteng Ujung Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas Gowa di mana Raja dan keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai are Banda dan Maluku, mereka mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi. Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda menyewa pasukan dari Maluku. Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda memaksa sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.
Setelah Benteng diserahkan kepada Belanda, Benteng kembali dibangun dan ditata sesuai dengan arsitektur Belanda kemudian namanya diubah menjadi Ford Rotterdam. Benteng ini kemudian digunakan sebagai pusat pemerintahan   dan penampungan rempah-rempah di Wilayah Indonesia Timur. Pada masa penjajahan Jepang, Benteng ini difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. Kemudian TNI dijadikan sebagai pusat komando. Dan sekarang Benteng ini menjadi pusat kebudayaan dan seni.
Di dalam Benteng ini terdapat beberapa ruang tahanan/penjara yang slaah satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Selain itu, terdapat juga sebuah gereja peninggalan Belanda dan Meseum La Galigo yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Koleksi tersebut meliputi koleksi prasejarah, numismatic, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi. Koleksi Etnografi ini terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, da Toraja. Saat ini, selain sebagai tempat wisata bersejarah, Benteng ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Sulawesi Selatan. www.sulsel.go.id

Benteng Somba Opu Makassar

Benteng Somba Opu Makassar
Benteng Somba Opu. Sumber foto: www.sulsel.go.id
Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

Pulau Samalona Makassar

Pulau SamalonaMakassar
Pulau Samalona, Makassar. Sumber Foto: www.sulsel.go.id
Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.

Pantai Losari Makassar

Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai. Namun saat ini warung-warung tersebut telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah memperindah pantai ini dengan membuat anjungan, sehingga lebih bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan restoran yang menyajikan makanan laut yang masih segar. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo, coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya. Disepanjang pantai banyak juga terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Terdapat juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta kerajinan/souvenir khas Makassar. Lokasi pantai ini terletak di Jantung Kota Makasar, yaitu di Jalan Penghibur sebelah barat Kota Makassar.